Kamis, 23 Mei 2019

Rumah Baru

0


Tanggal 21 kemarin, dari Palembang jam setengah 3 naik travel ke Prabumulih dan tepatnya jam 5 lewat berapa menit sampe di Prabumulih.

Hampir tiga tahun lamanya tinggal di Muara Enim, kerja di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Muara Enim. Banyak kenangan, cerita dan kisah-kisah yang tidak mungkin bisa kulupakan.

Dari awal ikut di rumah kak Oka dan yuk Piska, tau dengan rombongan kantor yang lucu-lucu, ikut kelompok kuru-kuru, selalu ke kantor tiap sabtu dan minggu bareng kak Febi dan banyak lagi lainnya.

Akan kuceritakan nanti, pasti. Bagaimana akhirnya aku harus meneteskan air mata saat berkata akan meninggalkan itu semua. Aku harus tersedu tak dapat menahan kata-kata, aku sudah menganggap mereka yang terlibat beberapa tahun denganku adalah keluarga. Itu yang membuatku begitu haru.

Teringet dengan jelas saat aku harus ke Palembang meninggalkan ibuku yang ada di dusun Tirta Mulya, Air Senda. Aku bisa merasakan bagaimana kesedihannya meninggalkan anak laki-laki satunya ke Palembang untuk melanjutkan sekolah di bangku SMP.

Dan, saat mengetik ini 'pun aku merasa sedih.

Itulah perpisahan, selalu meninggalkan air mata bagi mereka yang terlibat di dalamnya.

Semoga apa yang kucita-citakan dengan pekerjaan baru ini dapat menjadi nyata. Jika memang ini adalah pekerjaan terbaik, aku harap bisa terus berlanjut sampai diriku benar-benar jenuh.

Wassalam.

Rabu, 24 April 2019

Rabu, 16 Januari 2019

Taman dan Tempat Tanah

0


Omar, kalo nangis itu ada beberapa cara biar dia diem dan nggak rewel lagi ngeluarin jentik-jentik air mata (lebai) :

Pertama, ajak dia ke alfamart. Ini terserah mau beli yuppi, mainan, atau sekedar keliling main kejar-kejaran atau tebak-tebakan nama produk (wkwkwkwk)  yang penting lokasinya ada di dalam alfamart. Dijamin, 101% dia nggak bakalan nangis atau rewel lagi. Bahkan, seharian bisa aja ada di sana. 

Kedua dan ketiga, kenapa ada tiganya. Karena tempat yang ketiga lagi ada hubungannya sama yang kedua. Jadi, cara yang berikut ini dan saat ini cukup ampuh. Yaitu, ajak dia jalan-jalan ke taman ribang gale (taman senang semua)  dia seneng banget. Apalagi, dulu waktu awal-awal gue dateng ke Muara Enim, gue selalu ngajak Omar maen di taman ini. Nah, lanjut setelah di taman, ajak dia ke Tempat Tanah. Gue juga bingung awal mula penyebutan nama itu. Kayaknya Aurel, deh, yang pertama kali nyebutin tempat itu. Jadi, gue ikut-ikutan.

Sebenernya, tempat itu ada rumahnya. Tapi, nggak terlalu banyak. Sisanya tanah gersang yang luas dan mirip perbukitan dimana kami lagi ada di atasnya. Tapi, sekarang tempatnya udah ada rumput-rumpug gersang.

Nih, gue kasih hasil dokumentasi dari jalan-jalan ke taman dan tempat tanah:

Ini tempat tanah yang gue ambil dengan mode panorama. 


Nah, yang di bawah ini namanya Aurel. 








Gue mau sekalian belajar jadi fotograper.




Ini Aurel dan Omar sedang berekspresi. 



Di bawah ini tempat tanah. 







Ini video eksperimen memantulkan suara terbaik. 



Ketiga, ini yang terakhir. Ampuh dan nggak ribet. Panggil mamanya. 

Oke, sampai sini dulu ya temen-temen. Sampai jumpa di postingan berikutnya. 

Wassalam. 


luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com