PENGARAHAN DAN KOMUNIAKASI YANG
BAIK
DALAM ORGANISASI
A. Pendahuluan
Dalam perkembangan sumber daya manusia, perusahaan atau organisasi sangat
berperan erat dan aktif dalam menunjang keberhasilan dan tujuan dari perusahaan
atau organisasi tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang sangat relevan
pada setiap struktur-struktur organisasi, agar dalam proses terlaksananya visi
dan misi dari organisasi atau perusahaan tersebut tujuan dari organisasi atau
perusahaan dapat membuahkan hasil yang memuaskan serta dapat menopang
kesuksesan didalam suatu organisasi.
Berkenaan dengan itu, organisasi atau perusahaan mempunyai seseorang yang dalam
kegiatannya mengatur dan menjalankan organisasi atau perusahaan agar usaha
tersebut dapat terus berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Dalam hal
ini seseorang yang mengatur dan menjalankan suatu organsasi atau perusahaan dinamakan dengan manajer, dialah yang memegang peranan
kelangsungan hidup dan aktivitas-aktivitas dari organisasi atau perusahaan. Tentunya
manajer disini mempunyai kemampuan yang sangat cerdas dan pandai dalam mengendalikan organisasi
atau perusahaan dalam keadaan apapun.
manajer disini mempunyai kemampuan yang sangat cerdas dan pandai dalam mengendalikan organisasi
atau perusahaan dalam keadaan apapun.
Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa sturktur-sturktur dan
sistem-sistem yang saling terintegrasi satu sama lain dalam pelaksanaannya.
Seorang manajer dalm mengatur atau menjalankan suatu organisasi atau perusahaan
mempunyai fungsi-fungsi sendiri, keberhasilan dari seorang manajer inilah yang
dalam pelaksanaan prosesnya menggunakan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi. Seperti yang telah diuraikan oleh seorang cendikiawan dan
industrialis perancis Henry Fayol bahwa fungsi manajemen adalah elemen-elemen
dasar yang akan selalu ada dan melekat didalam proses manajemen yang akan
dijadikan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatannya agar mencapai tujuan. Hal
inilah yang menjadikan manajemen ikut berperan dalam mencapai tujuan organisasi
atau perusahaan yang dilaksanakan oleh seorang manajer, sehingga antara
manajemen, manajer dan organisasi mempunyai sendi-sendi yang saling terikat dan
tersinkronisasi satu sama lain.
Manajer yang melaksanakan kegiatannya pada suatu organisasi atau perusahaan
berdasarkan fungsi manajemen mempunyai 4 tahap pelaksanaan. Dari
tiap
tahap-tahap tersebut manajer bisa kita lihat bagaimana dia mengatur atau menjalankan organisasi
atau perusahaan yang dimilikinya.
Pertama, bagaimana seorang manajer merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Perencanaan ini merupakan
kegiatan yang berupa menyusun, merancang, dan menganalisis bagaimana aktifitas
organisasi atau perusahaan kedepannya.
Sehingga, dengan adanya perencanaan maka
kegiatan yang akan dikerjakan semakin terarah dan tepat pada sasaran tujuan.
Seorang manajer yang bijak dapat merencanakan kegiatan-kegiatan yang
diprioritaskan didalam organisasi atau perusahaan. Dengan begitu, produktifitas
akan organisasi atau perusahaan bisa menghasilkan output yang baik tanpa harus
merusak atau menghapus kegiatan-kegiatan yang lain.
Pengorganisasian adalah pembagian dari aktifitas-aktifitas anggota
organisasi atau perusahaan menjadi beberapa sub-sub pada bidangnya
masing-masing. Pengorganisasian merupakan tahap kedua fungsi manajemen setelah
perencanaan, didalam organisasi seorang manajer ikut berperan dalam mengimplementasikan
kebijakan-kebijakannya mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dibagi dalam
struktur-struktur organisasi, yang secara tidak langsung menjadi manajer dalam
bidangnya masing masing sehingga antara manajer pusat dengan manajer pada
masing-masing bidang mempunyai ikatan yang saling berotasi satu sama lain, hal
inilah yang mengakibatkan
terjadinya proses sentralisasi dan desentralisasi yang mana antara manajer
pusat dengan manajer pada bidangnya masing-masing memiliki
kebijakan-kebijakannya sendiri. Berkenaan
dengan ini, maka secara tidak langsung pengorganisasian merupakan suatu
kegiatan dimana diantara masing-masing manajer saling mengorientasikan
kebijakannya kepada satu manajer atau manajer pusat.
Tahap yang ketiga
adalah Pengarahan, dalam tahap ini seorang manajer harus mempunyai wawasan yang
luas dalam membimbing dan mengatur anggota-anggotanya, karena pengarahan
merupakan salah satu fungsi manajemen dimana dalam prosesnya memerlukan
komunikasi yang baik diantara manajer dengan bawahannya. Sehinnga komunikasi
yang baik, bisa memberikan apresiasi dan semangat kepada bawahannya layaknya
sebuah motivasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi. Dengan pengarahan ini, maka pihak organisasi atau perusahaan dapat
menetapkan dan menyusun personel yang akan mengisi berbagai kegiatan-kegiatan.
Komunikasi dalam tahap
pengarahan merupakan hal yang terpenting dalam manajemen, karena proses
manajemen baru terlaksana jika komunikasi dilakukan. Seperti halnya perintah,
laporan, informasi, berita, saran, dan hubungan-hubungan dapat dilakukan dengan
komunikasi saja, tanpa komunikasi maka proses manajemen tidak akan terlaksana.
Dan terakahir adalah
tahap pengawasan, tahap ini merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang
sangat penting dalam rangka menjaga dan mengawasi agar pelaksanaan kegiatan
disuatu organisasi atau perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan
perusahaan akan tercapai. Fungsi pengawasan dalam manajemen sering juga disebut
dengan pengendalian, yaitu fungsi manajemen yang kegiatannnya berupa penilaian,
mengukur dan mengoreksi prestasi kerja bawahan guna memastikan bahwa tujuan
organisasi disemua tingkat dan rencana yang didesain untuk mencapainya sedang
dilaksanakan. Sehingga bawahan akan senantiasa melaksanakan tugasnya secara
efektif dan efesiensi, karena fungsi pengendalian atau pengawasan ini merupakan
fungsi yang memberikan tugas kepada seorang manajer untuk melihat secara
langsung kinerja dari masing-masing bawahannya.
Dapat diasumsikan bahwa
manajemen dalam organisasi mempunyai ikatan-ikatan yang saling mempengaruhi
satu sama lain dalam fungsi dan sistemnya. Sehingga sangatlah penting bagi
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan proses usahanya menggunakan fungsi
manajemen. Karena, dengan adanya fungsi manajemen ini maka organisasi atau
perusahaan dapat menjalankan proses usahanya secara semaksimal mungkin, guna
mempertahankan likuiditas dari perrusahaan, serta untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh organisasi atau perusahaan.
1.
Pengertian Manajemen
Manajemen
merupakan suatu ilmu yang memberikan schedule pentahapan dalam menunjang suatu
kegiatan dalam organisasi agar dapat tercapainya tujuan dan kesuksesan di dalam
organisasi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa manajemen adalah tolak ukur di
dalam organisasi atau perusahaan. Karena dengan adanya manajemen ini maka, kinerja
dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat secara maksimal mencapai tujuan
yang menjadi visi bersama di dalam organisasi atau perusahaan.
Untuk meninjau lebih dalam lagi sebenarya,
pengertian dari manajemen itu sangatlah beragam, mulai dari manajemen sebagai proses,
manajemen sebagai kegiatan orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan
manajemen sebagai seni dan ilmu. Dari ketiga macam pengertian di atas dapat
kita simpulkan pengertian dari masing-masing manajemen.
Pertama, pengertian manajemen sebagai suatu proses,
Haiman menyatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk tujuan bersama.
Kedua, pengertian manajemen sebagai kegiatan
orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen diartikan sebagai kolektivitas
orang-orang dalam melakukan aktivitas manajemen.
Ketiga, pengertian manajemen sebagai ilmu dan seni,
maksudnya adalah manajemen memiliki fungsi untuk menerangkan fenomena-fenomena,
kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan yang dikombinasikan dengan berbagai
penelitian dan pengalaman-pengalaman dimasa lalu.
2. Sarana Manajemen
Dalam menunjang kehidupan organisasi atau
perusahaan, ilmu manajemen memiliki sarana atau alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan bersama. Sarana atau alat di dalam manajemen yang menjadi hal
penting bagi suatu organisasi atau perusahaan biasa disebut dengan 6M, yaitu
Man, Money, Materials, Machines, Methods, dan Markets.
- Man, merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
- Money, salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
- Materials, terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
- Machines, digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
- Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
- Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
3. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah
elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen
yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia
menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah,
mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah
diringkas menjadi tiga, yaitu:
- Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
- Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
- Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
B. Pembahasan
PENGERTIAN PENGARAHAN
Seperti semua prinsip manajemen lainnya,
dalam hal ini salah satu hal penting yang menjadi berjalannya suatu organisasi
atau perusahaan dengan adanya manajemen ini adalah pengarahan, yaitu keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan
pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa
yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai
meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat
terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak
berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen.
Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar
dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka. Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu :
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kinerja mereka. Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu :
1. Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2. memberikan petunjuk umum dan khusus
3. mempengaruhi anggota
4. memotivasi
Pengarahan merupakan salah satu
fungsi dari manajemen untuk menindak lanjuti fungsi perencanaan dan
pengorganisasian yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Dengan pengarahan pihak
perusahaan dapat menetapkan dan menyusun personel yang akan mengisi berbagai
pekerjaan dan jabatan yang ada di organisasi. Salah satu hal yang sangat
penting dalam proses pengarahan ini adalah proses komunikasi yang tejadi pada
saat pelaksanaan kegiatan. Komunikasi yang baik dan tepat akan menyebabkan
pelaksanaan pengarahan akan berlangsung baik pula. Dengan menyelesaikan resume
ini maka kita akan mengetahui bagaimana bisa menjadi seorang pengarah yang baik
dalam suatu organisasi.
Banyak
para ahli mengungkapkan bahwa pengarahan merupakan hal yang paling penting di
dalam organisasi atau perusahaan, karena pengarahan merupakan salah satu fungsi
manajemen dimana cara kerjanya bertatap muka langsung dengan para pekerja,
karyawan, maupun bawahan-bawahannya. Sehingga sangat wajarlah jika fungsi ini
yang memegang peranan penting dalam proses manajemen di dalam satu organisasi
atau perusahaan.
Dalam
menjalankan fungsi pengarahan ini, seorang manajer harus bias memberikan
masukan-masukan yang memotivasi para karyawan-karyawannya agar dapat
mengerjakan perintah dari seorang manajer atau pemimpin secara efektif dan
efisien. Dan motivasi-motivasi inilah yang nantinya akan memberikan efek yang
baik bagi organisasi atau perusahaan. Karena, suatu organisasi atau perusahaan
akan mencapai tujuannya. Apabila seluruh organ-organ yang terkait di dalamnya
bias memaksimalkan satu tekad yang kuat untuk tercapainya tujuan yang
diharapkan.
Pengarahan
merupakan fungsi yang saling mengikat antara seorang manajer atau pemimpin
dengan para pekerja, karyawannya. Dalam pengarahan ini manajer harus berpikir
cerdas dalam memilih dan memilah tindakan apa yang akan di lakukan dalam
melaksanakan jalannya suatu program usaha. Seorang manajer, perannya dalam memberikan
suatu pengarahan sangatlah penting karena hal ini berkaitan dengan terwujudnya
tujuan organisasi atau perusahaan seperti yang telah ditetapkan bersama.
Seperti
yan dikatakan sebelumnya bahwa pengarahan adalah kegiatan manajemen yang
pelaksanaannya langsung bertatap muka antara manajer dengan bawahannya, artinya
disini seorang manajer harus bisa memberikan pengarahan yang baik kepada
bawahannya agar proses manajemen dalam organisasi atau perusahaan dapat
berjalan sesuai rencana atau tujuan yang diharapkan.
Seorang
manajer dapat memberikan pengarahan pada bawahannya berupa motivasi, Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi
pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah :
1.
Motivasi secara
impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya
dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika
diperlukan.
2.
Adanya upaya
untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para
anggota organisasi.
3.
Secara eksplisit
terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan
jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.
Fungsi pengarahan
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang
menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena
tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian
perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah
tersebut.
Pengarahan
(leading)adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan
apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading,
directing,motivating atau actuating. Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :
1.
Pervasive
Function, yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap
manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2.
Continous Activity, pengarahan merupakan
aktivitas berkelanjutan disepanjang masa organisas
3.
Human factor, fungsi pengarahan berhubungan
dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan dengan human factor. Human factor
adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4.
Creative
Activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam
tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik
menjadi
tak berarti.
5.
Executive
Function, Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada
semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima
instruksi
hanya dari atasannya.
6.
Delegated
Function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan
manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu
hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat
mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.
Fungsi pengarahan
adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan dengan
1. Faktor individu dalam kelompok
2. Motivasi dan kepemimpinan
3. Kelompok kerja dan,
4. Komunikasi dalam organisasi
1. Faktor individu dalam kelompok
2. Motivasi dan kepemimpinan
3. Kelompok kerja dan,
4. Komunikasi dalam organisasi
Untuk memberikan
pengarahan, maka seorang manajer harus mempunyai strategi-strategi ataupun cara-cara yang dapat menimbulkan semangat dalam bertindak dan
melaksanakan kegiatannya di dalam organisasi. Adapun cara-cara itu dapat
dilakukan berupa :
1. Orientasi
Merupakan
cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan
dengan baik.
2. Perintah
Merupakan
permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan
atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi Wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan
melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
Kemampuan seorang
manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan
menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya factor yang
mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi
sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya.
Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan
mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya
akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat
prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku
untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara
motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling
berinteraksi.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Tujuan Komunikasi
yaitu, untuk memberikan perintah, laporan, informasi, ide, saran, berita dan
menjalin hubungan-hubungan dari seorang komunikator kepada komunikan dan penerimanya.
Manusia di dalam
kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan
kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi
sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam
kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin
dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada
two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik,
untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai
cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi
hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya
suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata
dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Bila sasaran komunikasi
dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi
kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan
beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan
individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat
komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya
“Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam
tiga kategori:
1. Komunikasi Antar Pribadi
1. Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi ini penerapannya antara
pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk
mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan
bersama.
2. Komunikasi
Kelompok
Pada prinsipnya
dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok,
sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi,
komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi Massa
Komunikasi massa
dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan
elektronik.
Dalam melakukan
komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human
Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1. Model komunikasi
linier (one-way communication)
dalam model ini
komunikator memberikan
suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan
seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2. Model
komunikasi interaksional
Sebagai
kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau
umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di
mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat
bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3. Model
komunikasi transaksional
Dalam model ini
komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara
dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah
komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Sebagaimana
telah disebut terdahulu, bahwa arus komunikasi dalam organisasi meliputi
komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masing-masing arus komunikasi
tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George
Rodman dalam buku Understanding Human Communication, mencoba menguraikan
masing-masing, fungsi dari kedua arus komunikasi dalam organisasi tersebut
sebagai berikut :
1.
Downward
communication
yaitu komunikasi yang berlangsung ketika
orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada
bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a) Pemberian atau penyimpanan instruksi
kerja (job instruction)
b) Penjelasan
dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job
retionnale)
c) Penyampaian
informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
d) Pemberian
motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2. Upward
communication
yaitu komunikasi yang
terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi
arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah :
a) Penyampaian informai
tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
b) Penyampaian
informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat
diselesaikan oleh bawahan
c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d) Penyampaian keluhan
dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
3. Horizontal
communication
yaitu tindak komunikasi
ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan
yang setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah :
a) Memperbaiki
koordinasi tugas
b) Upaya pemecahan
masalah
c) Saling berbagi
informasi
d) Upaya pemecahan
konflik
e) Membina hubungan
melalui kegiatan bersama
4. Interline communication
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi
informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif
dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka
berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi
lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu
berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi
untuk membimbing komunikasi lintas-saluran. Ada dua kondisi yang harus dipenuhi
dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran:
1. Setiap pegawai yang ingin
berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari
atasannya langsung.
2. Setiap pegawai yang terlibat dalam
komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada
atasannya.
ELEMEN-ELEMEN
KOMUNIKASI
Elemen-elemen komunikasi adalah :
1. Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan
digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sediri. Sumber komunikasi dapat
berupa orang, buku, dokumen,lembaga atau sejenisnya (A.W. Widjaja ,2000:30).
Sumber sangat penting untuk menentukan atau menilai kualitas komunikasi. Dalam
dunia penulisan, sumber merupakan salah satu aspek untuk menilai ilmiah atau
tidak nya sebuah pesan atau informasi.
2. Komunikator adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan atau
stimulus kepada orang atau pihak lain(komunikasi) dan diharapkan orang atau
pihak lain yang menerima pesan tersebut memberikan respon atau jawaban
(feedback). Agar proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik, komunikator
dapat berperan sebagai komunikasi dan sebaliknya. Beberapa hal yang harus di
perhatikan untuk menjadi komunikator yang baik penampilan, penguasaan masalah, penguasaan
bahasa.
3. Pesan adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator
(sumber) kepada komunikasi (penerima). Pesan yang disampaikan harus tepat dan
mengena sasaran, dengan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Pesan harus direncanakan sesuai
dengan kebutuhan
- Penyampaian pesan menggunakan bahasa
yang baik dan mudah dimengerti
- Pesan harus menarik minat dan
kebutuhan pribadi menerima serta menimbulkan kepuasan
4. Channel adalah saluran atau sarana untuk penyampaian pesan atau
bisa disebut juga media, media komunikasi dapat dikategoikan dalam 3 bagian :
1.
Media umum, misal : telepon, hp.
2.
Media masa, misal : pers, radio, tv.
3.
Media khusus, misal : kode-kode.
5. Komunikan adalah penerima pesan, dapat digolongkan daam 3 jenis yaitu personal,
kelompok, dan masa. Keterampilan yang harus dimiliki komunikan:
a.
Keterampilan menangkap dan
meneruskan pesan
b.
Pengentahuan yang cukup tentang
materi yang dikomunikasikan
c.
Sikap yang jujur dan siap untuk
menerima serta memberi pesan.
6. Feed back adalah merupakan respon komunikasi terhadap pesan yang
diterima baik secara verbal maupun non verbal. Bentuk-bentuk feedback :
1.
Eksternal feed back
2.
Internal feed back
3.
Direct feed back atau immediate feed
back
4.
Indirect feed back
5.
Inferential feed back
6.
Zero feed back
7.
Neuteral feed back
8.
Positif feed back
9.
Negative feed back
7. Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi yakni sikap dan
tingkah laku seseorang sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Zulkifli dan Periansyah. 2010. Pengantar Manajemen AK 081105.
Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya
http://syarifhidayat21.blogspot.com/2010/11/pengarahan-pengembangan-organisasi.html
http://wahyu410.wordpress.com/2010/11/11/pengarahan-dan-pengembangan-organisasi-komunikasi/
http://mentegabusuk12.blogspot.com/2012/01/pengarahan-dan-pengembangan-organisasi_02.html
http://tkampus.blogspot.com/2012/01/pengarahan-pengembangan-organisasi_07.html
http://qoronizumalin.blogspot.com/2010/11/pengarahan-dan-pengembangan-organisasi_11.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Fungsi_manajemen
http://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/
0 komentar:
Posting Komentar