Sabtu, 28 Desember 2013

Resume Manajemen

0

PENGARAHAN DAN KOMUNIAKASI YANG BAIK
DALAM ORGANISASI
A. Pendahuluan
Dalam perkembangan sumber daya manusia, perusahaan atau organisasi sangat berperan erat dan aktif dalam menunjang keberhasilan dan tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-upaya yang sangat relevan pada setiap struktur-struktur organisasi, agar dalam proses terlaksananya visi dan misi dari organisasi atau perusahaan tersebut tujuan dari organisasi atau perusahaan dapat membuahkan hasil yang memuaskan serta dapat menopang kesuksesan didalam suatu organisasi. Berkenaan dengan itu, organisasi atau perusahaan mempunyai seseorang yang dalam kegiatannya mengatur dan menjalankan organisasi atau perusahaan agar usaha tersebut dapat terus berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Dalam hal ini seseorang yang mengatur dan menjalankan suatu organsasi atau perusahaan dinamakan dengan manajer, dialah yang memegang peranan kelangsungan hidup dan aktivitas-aktivitas dari organisasi atau perusahaan. Tentunya
manajer disini mempunyai kemampuan yang sangat cerdas dan pandai dalam mengendalikan organisasi
atau perusahaan dalam keadaan apapun.
Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa sturktur-sturktur dan sistem-sistem yang saling terintegrasi satu sama lain dalam pelaksanaannya. Seorang manajer dalm mengatur atau menjalankan suatu organisasi atau perusahaan mempunyai fungsi-fungsi sendiri, keberhasilan dari seorang manajer inilah yang dalam pelaksanaan prosesnya menggunakan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti yang telah diuraikan oleh seorang cendikiawan dan industrialis perancis Henry Fayol bahwa fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatannya agar mencapai tujuan. Hal inilah yang menjadikan manajemen ikut berperan dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang dilaksanakan oleh seorang manajer, sehingga antara manajemen, manajer dan organisasi mempunyai sendi-sendi yang saling terikat dan tersinkronisasi satu sama lain.
Manajer yang melaksanakan kegiatannya pada suatu organisasi atau perusahaan berdasarkan fungsi manajemen mempunyai 4 tahap pelaksanaan. Dari tiap tahap-tahap tersebut manajer bisa kita lihat bagaimana dia mengatur atau menjalankan organisasi atau perusahaan yang dimilikinya.
Pertama, bagaimana seorang manajer merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Perencanaan ini merupakan kegiatan yang berupa menyusun, merancang, dan menganalisis bagaimana aktifitas organisasi atau perusahaan kedepannya. Sehingga, dengan adanya perencanaan maka kegiatan yang akan dikerjakan semakin terarah dan tepat pada sasaran tujuan. Seorang manajer yang bijak dapat merencanakan kegiatan-kegiatan yang diprioritaskan didalam organisasi atau perusahaan. Dengan begitu, produktifitas akan organisasi atau perusahaan bisa menghasilkan output yang baik tanpa harus merusak atau menghapus kegiatan-kegiatan yang lain.
Pengorganisasian adalah pembagian dari aktifitas-aktifitas anggota organisasi atau perusahaan menjadi beberapa sub-sub pada bidangnya masing-masing. Pengorganisasian merupakan tahap kedua fungsi manajemen setelah perencanaan, didalam organisasi seorang manajer ikut berperan dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakannya mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dibagi dalam struktur-struktur organisasi, yang secara tidak langsung menjadi manajer dalam bidangnya masing masing sehingga antara manajer pusat dengan manajer pada masing-masing bidang mempunyai ikatan yang saling berotasi satu sama lain, hal inilah yang mengakibatkan terjadinya proses sentralisasi dan desentralisasi yang mana antara manajer pusat dengan manajer pada bidangnya masing-masing memiliki kebijakan-kebijakannya sendiri. Berkenaan dengan ini, maka secara tidak langsung pengorganisasian merupakan suatu kegiatan dimana diantara masing-masing manajer saling mengorientasikan kebijakannya kepada satu manajer atau manajer pusat.
Tahap yang ketiga adalah Pengarahan, dalam tahap ini seorang manajer harus mempunyai wawasan yang luas dalam membimbing dan mengatur anggota-anggotanya, karena pengarahan merupakan salah satu fungsi manajemen dimana dalam prosesnya memerlukan komunikasi yang baik diantara manajer dengan bawahannya. Sehinnga komunikasi yang baik, bisa memberikan apresiasi dan semangat kepada bawahannya layaknya sebuah motivasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan pengarahan ini, maka pihak organisasi atau perusahaan dapat menetapkan dan menyusun personel yang akan mengisi berbagai kegiatan-kegiatan.
Komunikasi dalam tahap pengarahan merupakan hal yang terpenting dalam manajemen, karena proses manajemen baru terlaksana jika komunikasi dilakukan. Seperti halnya perintah, laporan, informasi, berita, saran, dan hubungan-hubungan dapat dilakukan dengan komunikasi saja, tanpa komunikasi maka proses manajemen tidak akan terlaksana.
Dan terakahir adalah tahap pengawasan, tahap ini merupakan salah satu fungsi dari manajemen yang sangat penting dalam rangka menjaga dan mengawasi agar pelaksanaan kegiatan disuatu organisasi atau perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. Fungsi pengawasan dalam manajemen sering juga disebut dengan pengendalian, yaitu fungsi manajemen yang kegiatannnya berupa penilaian, mengukur dan mengoreksi prestasi kerja bawahan guna memastikan bahwa tujuan organisasi disemua tingkat dan rencana yang didesain untuk mencapainya sedang dilaksanakan. Sehingga bawahan akan senantiasa melaksanakan tugasnya secara efektif dan efesiensi, karena fungsi pengendalian atau pengawasan ini merupakan fungsi yang memberikan tugas kepada seorang manajer untuk melihat secara langsung kinerja dari masing-masing bawahannya.
Dapat diasumsikan bahwa manajemen dalam organisasi mempunyai ikatan-ikatan yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam fungsi dan sistemnya. Sehingga sangatlah penting bagi organisasi atau perusahaan dalam menjalankan proses usahanya menggunakan fungsi manajemen. Karena, dengan adanya fungsi manajemen ini maka organisasi atau perusahaan dapat menjalankan proses usahanya secara semaksimal mungkin, guna mempertahankan likuiditas dari perrusahaan, serta untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh organisasi atau perusahaan.
1. Pengertian Manajemen
                  Manajemen merupakan suatu ilmu yang memberikan schedule pentahapan dalam menunjang suatu kegiatan dalam organisasi agar dapat tercapainya tujuan dan kesuksesan di dalam organisasi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa manajemen adalah tolak ukur di dalam organisasi atau perusahaan. Karena dengan adanya manajemen ini maka, kinerja dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat secara maksimal mencapai tujuan yang menjadi visi bersama di dalam organisasi atau perusahaan.
                  Untuk meninjau lebih dalam lagi sebenarya, pengertian dari manajemen itu sangatlah beragam, mulai dari manajemen sebagai proses, manajemen sebagai kegiatan orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan manajemen sebagai seni dan ilmu. Dari ketiga macam pengertian di atas dapat kita simpulkan pengertian dari masing-masing manajemen.
                  Pertama, pengertian manajemen sebagai suatu proses, Haiman menyatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk tujuan bersama.
                  Kedua, pengertian manajemen sebagai kegiatan orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen diartikan sebagai kolektivitas orang-orang dalam melakukan aktivitas manajemen.
                  Ketiga, pengertian manajemen sebagai ilmu dan seni, maksudnya adalah manajemen memiliki fungsi untuk menerangkan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan yang dikombinasikan dengan berbagai penelitian dan pengalaman-pengalaman dimasa lalu.
2. Sarana Manajemen
                  Dalam menunjang kehidupan organisasi atau perusahaan, ilmu manajemen memiliki sarana atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama. Sarana atau alat di dalam manajemen yang menjadi hal penting bagi suatu organisasi atau perusahaan biasa disebut dengan 6M, yaitu Man, Money, Materials, Machines, Methods, dan Markets.
  1. Man, merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
  2. Money, salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
  3. Materials, terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
  4. Machines, digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
  5. Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
  6. Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
3. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
  1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
  2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
  3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.
B. Pembahasan
    PENGERTIAN PENGARAHAN
            Seperti semua prinsip manajemen lainnya, dalam hal ini salah satu hal penting yang menjadi berjalannya suatu organisasi atau perusahaan dengan adanya manajemen ini adalah pengarahan, yaitu keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
            Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberi masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan
kinerja mereka. Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu :
    1. Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
     2. memberikan petunjuk umum dan khusus
     3. mempengaruhi anggota
     4. memotivasi
            Pengarahan merupakan salah satu fungsi dari manajemen untuk menindak lanjuti fungsi perencanaan dan pengorganisasian yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Dengan pengarahan pihak perusahaan dapat menetapkan dan menyusun personel yang akan mengisi berbagai pekerjaan dan jabatan yang ada di organisasi. Salah satu hal yang sangat penting dalam proses pengarahan ini adalah proses komunikasi yang tejadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Komunikasi yang baik dan tepat akan menyebabkan pelaksanaan pengarahan akan berlangsung baik pula. Dengan menyelesaikan resume ini maka kita akan mengetahui bagaimana bisa menjadi seorang pengarah yang baik dalam suatu organisasi.
            Banyak para ahli mengungkapkan bahwa pengarahan merupakan hal yang paling penting di dalam organisasi atau perusahaan, karena pengarahan merupakan salah satu fungsi manajemen dimana cara kerjanya bertatap muka langsung dengan para pekerja, karyawan, maupun bawahan-bawahannya. Sehingga sangat wajarlah jika fungsi ini yang memegang peranan penting dalam proses manajemen di dalam satu organisasi atau perusahaan.
            Dalam menjalankan fungsi pengarahan ini, seorang manajer harus bias memberikan masukan-masukan yang memotivasi para karyawan-karyawannya agar dapat mengerjakan perintah dari seorang manajer atau pemimpin secara efektif dan efisien. Dan motivasi-motivasi inilah yang nantinya akan memberikan efek yang baik bagi organisasi atau perusahaan. Karena, suatu organisasi atau perusahaan akan mencapai tujuannya. Apabila seluruh organ-organ yang terkait di dalamnya bias memaksimalkan satu tekad yang kuat untuk tercapainya tujuan yang diharapkan.
            Pengarahan merupakan fungsi yang saling mengikat antara seorang manajer atau pemimpin dengan para pekerja, karyawannya. Dalam pengarahan ini manajer harus berpikir cerdas dalam memilih dan memilah tindakan apa yang akan di lakukan dalam melaksanakan jalannya suatu program usaha. Seorang manajer, perannya dalam memberikan suatu pengarahan sangatlah penting karena hal ini berkaitan dengan terwujudnya tujuan organisasi atau perusahaan seperti yang telah ditetapkan bersama.
            Seperti yan dikatakan sebelumnya bahwa pengarahan adalah kegiatan manajemen yang pelaksanaannya langsung bertatap muka antara manajer dengan bawahannya, artinya disini seorang manajer harus bisa memberikan pengarahan yang baik kepada bawahannya agar proses manajemen dalam organisasi atau perusahaan dapat berjalan sesuai rencana atau tujuan yang diharapkan.
            Seorang manajer dapat memberikan pengarahan pada bawahannya berupa motivasi, Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah :
1.     Motivasi secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.
2.     Adanya upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota organisasi.
3.     Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.
Fungsi pengarahan
 Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.
Pengarahan (leading)adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing,motivating atau actuating. Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :
1.      Pervasive Function, yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2.       Continous Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa organisas
3.       Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4.      Creative Activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.
5.      Executive Function, Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.
6.     Delegated Function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya. Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan dengan
1. Faktor individu dalam kelompok
2. Motivasi dan kepemimpinan
3. Kelompok kerja dan,
4. Komunikasi dalam organisasi
Untuk memberikan pengarahan, maka seorang manajer harus mempunyai strategi-strategi ataupun cara-cara yang dapat menimbulkan semangat dalam bertindak dan melaksanakan kegiatannya di dalam organisasi. Adapun cara-cara itu dapat dilakukan  berupa :
1. Orientasi
   Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Perintah
    Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi Wewenang
   Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya.
                         Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Tujuan Komunikasi yaitu, untuk memberikan perintah, laporan, informasi, ide, saran, berita dan menjalin hubungan-hubungan dari seorang komunikator kepada komunikan dan penerimanya.
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.        
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1.
Komunikasi Antar Pribadi
 Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi Kelompok
Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
3. Komunikasi Massa
Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.
Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi:
1. Model komunikasi linier (one-way communication)
dalam model ini komunikator  memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2. Model komunikasi interaksional
Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan.
3.  Model komunikasi transaksional
Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.
Sebagaimana telah disebut terdahulu, bahwa arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal. Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human Communication, mencoba menguraikan masing-masing, fungsi dari kedua arus komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut :
1.      Downward communication
 yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2. Upward communication
yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah :
a) Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
b) Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
c)  Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
3. Horizontal communication
yaitu tindak komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah :
a) Memperbaiki koordinasi tugas
b) Upaya pemecahan masalah
c) Saling berbagi informasi
d) Upaya pemecahan konflik
e) Membina hubungan melalui kegiatan bersama
4. Interline communication
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran. Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan komunikasi lintas-saluran:
1. Setiap pegawai yang ingin berkomunikasi melintas saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasannya langsung.
2. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas-saluran harus memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya.
ELEMEN-ELEMEN KOMUNIKASI
            Elemen-elemen komunikasi adalah :
1.      Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sediri. Sumber komunikasi dapat berupa orang, buku, dokumen,lembaga atau sejenisnya (A.W. Widjaja ,2000:30). Sumber sangat penting untuk menentukan atau menilai kualitas komunikasi. Dalam dunia penulisan, sumber merupakan salah satu aspek untuk menilai ilmiah atau tidak nya sebuah pesan atau informasi.
2.      Komunikator adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan atau stimulus kepada orang atau pihak lain(komunikasi) dan diharapkan orang atau pihak lain yang menerima pesan tersebut memberikan respon atau jawaban (feedback). Agar proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik, komunikator dapat berperan sebagai komunikasi dan sebaliknya. Beberapa hal yang harus di perhatikan untuk menjadi komunikator yang baik  penampilan, penguasaan masalah, penguasaan bahasa.
3.      Pesan adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator (sumber) kepada komunikasi (penerima). Pesan yang disampaikan harus tepat dan mengena sasaran, dengan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
  -   Pesan harus direncanakan sesuai dengan kebutuhan
  -   Penyampaian pesan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti
  -   Pesan harus menarik minat dan kebutuhan pribadi menerima serta menimbulkan kepuasan
4.      Channel adalah saluran atau sarana untuk penyampaian pesan atau bisa disebut juga media, media komunikasi dapat dikategoikan dalam 3 bagian :
1.      Media umum, misal : telepon, hp.
2.      Media masa, misal : pers, radio, tv.
3.      Media khusus, misal : kode-kode.
5.     Komunikan adalah penerima pesan, dapat digolongkan daam 3 jenis yaitu personal, kelompok, dan masa. Keterampilan yang harus dimiliki komunikan:
a.       Keterampilan menangkap dan meneruskan pesan
b.      Pengentahuan yang cukup tentang materi yang dikomunikasikan
c.       Sikap yang jujur dan siap untuk menerima serta memberi pesan.
6.     Feed back adalah merupakan respon komunikasi terhadap pesan yang diterima baik secara verbal maupun non verbal. Bentuk-bentuk feedback :
1.      Eksternal feed back
2.      Internal feed back
3.      Direct feed back atau immediate feed back
4.      Indirect feed back
5.      Inferential feed back
6.      Zero feed back
7.      Neuteral feed back
8.      Positif feed back
9.      Negative feed back
7.     Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi yakni sikap dan tingkah laku seseorang sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Zulkifli dan Periansyah. 2010. Pengantar Manajemen AK 081105. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya
http://syarifhidayat21.blogspot.com/2010/11/pengarahan-pengembangan-organisasi.html
http://wahyu410.wordpress.com/2010/11/11/pengarahan-dan-pengembangan-organisasi-komunikasi/
http://mentegabusuk12.blogspot.com/2012/01/pengarahan-dan-pengembangan-organisasi_02.html
http://tkampus.blogspot.com/2012/01/pengarahan-pengembangan-organisasi_07.html
http://qoronizumalin.blogspot.com/2010/11/pengarahan-dan-pengembangan-organisasi_11.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#Fungsi_manajemen
http://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com