Kilatan air biru melempar beningnya tetes air, mengenai seorang anak kecil yang tengah terlelap dalam tidurnya. Ia terbangun, kaget, wajahnya mengkerut, kelopak matanya sedikit terbuka. Sebuah pemandangan telah berubah, air yang luas sudah ada disekitarnya, ombak kecilpun telah menghiasi. Anak laki-laki bernama Nanda, usianya baru delapan tahun, ia melepas pandangannya, menegakkan tubuhnya meski kakinya masih dalam kondisi tidur, kedua tangannya mencengkeram pinggiran papan di perahu kecil yang tengah dinaikinya. Di tengah perahu tersebut terdapat sebuah layar kain putih sobek nan lusuh, membentuk segitiga besar. Namun, layar yang menghiasi perahu tua tengah digulung ke atas, berharap tiupan angin berhenti membawanya. Disisi kiri perahu terdapat dua buah ember bekas cat, sekitar dalamnya sudah kotor, penuh dengan sisik ikan. Disisi kanan perahu tersebut dipenuhi rangkaian jaring-jaring yang sudah kusam.
Nanda membalikkan tubuhnya, matanya berubah tajam sesekali membesar bagaikan teropong. Kepalanya merubah haluan, kadang ke kanan tak lama