Senin, 12 Maret 2018

Semuanya Tentang Cinta

0


Saat kita berbicara tentang cinta. Maka, kebanyakan orang akan mengarah pada sepasang kekasih yang notabene-nya selalu tak lepas dari yang namanya cinta. Memang, sebagian orang selalu menganggap bahwa cinta itu untuk seseorang yang tengah memadu asmara. Atau dalam bahasa kawula muda mereka nyebutnya pacaran.  "Pacaran identik dengan cinta" itu adalah mind blowing mereka. Entah itu kisah percintaan anak-anak zaman now, anak SMA, kuliahan, yang udah kerja, bahkan yang udah nikahan (selingkuhan mungkin), mereka selalu memandang ikatan itu adalah cinta.

Jadi, gue pernah punya pertanyaan sendiri. Gini, misalkan Rangga jatuh cinta dengan Citra, lalu mereka mengikatnya dengan pacaran. Rangga selalu bilang bahwa dia cinta mati dengan Citra dan ingin hidup selamanya dengannya. Begitupun sebaliknya. Hingga suatu ketika, entah karena sebuah masalah mereka mengakhiri ikatan itu. Yang jadi pertanyaan, lantas kemana cinta itu? Rangga mengatakan kalo dia cinta banget sama Citra, dan nggak bisa hidup dengannya. Apa cintanya jadi ikut menghilang begitu saja, atau malah cinta itu kembali lagi ke diri mereka masing-masing? Nah, ini yang menurut gue mereka belum bisa memaknai kata cinta itu.

"Pacaran mungkin identik dengan cinta. Tapi, cinta tak pernah selalu berkaitan dengan pacaran."

Orang-orang boleh menganggap bahwa pasangan yang terikat asmara itu tengah dilanda cinta. Tapi, mereka jangan sampai salah memaknai arti cinta itu.

Emang bisa?

Entah apa hal itu udah pernah terjadi dimasa-masa dahulu. Tapi, gue kayaknya mendengar desas desus pemaknaan itu. Zaman sekarang, kebanyakan orang-orang menganggap bahwa cinta itu adalah salah satu bentuk hubungan yang erat kaitannya dengan seksualitas. Karena, saat mereka melihat ada orang yang jatuh cinta maka secara langsung mereka menganggap hubungan itu adalah hubungan seksualitas. Padahal, tidak mulu cinta itu selalu terjadi dengan sepasang kekasih. Bagaimana dengan keluarga, bagaimana dengan lingkungan rumah, sekolah, kerja, semua itu terkadang selalu berkaitan dengan cinta. Apa mereka identik dengan hal-hal yang berbau seks? Tidak.

Saat seseorang mencintai anak kecil, apa mereka akan selalu disebut sebagai seorang pedofil? Nggak. Mungkin saja dia menganggap anak-anak itu lucu, menggemaskan, polos.

Saat seseorang mencintai anaknya, saudaranya, ibunya atau ayahnya, apa mereka akan selalu disebut seorang incest? Nggak. Mungkin mereka terlalu sayang hingga nggak bisa ngungkapin lewat kata-kata.

Saat seorang cowok mencintai cowok, atau cewek mencintai cewek, apa mereka selalu disebut sebagai seorang gay atau lesbian? Nggak. Mungkin karena dia terlalu sayang dengan kebaikannya hingga kedekatannya terlihat begitu intim.

Sekali lagi.

Cinta itu bukan sekedar ikatan yang selalu berhubungan dengan seksualitas. Karena, kalo orang-orang menganggap seperti itu. Maka, bersiaplah untuk selalu was-was saat ada orang yang mencium anak kecil karena gemas, saat ada ayah yang memeluk anak perempuannya karena keberhasilannya, saat ada seorang cowok merangkul teman cowoknya karena perilaku gokil mereka.

Tapi, ingat! Kita juga nggak bisa menganggap pedofilia, incest, gay atau lesbian sebagai ikatan yang selalu berkaitan dengan cinta (terlepas dari istilah itu sebagai sebuah penyakit atau bukan). Mungkin, sebagian mereka memang penuh cinta. Tapi, jangan berlebihan dalam memaknainya. Karena, bisa salah arti.

Gue pernah denger kata-kata bijak yang kurang lebih isinya.

"kalo kamu mencintai seseorang karena parasnya, itu bukan cinta. Kalo kamu mencintai seseorang karena kebaikannya, itu bukan cinta. Kalo kamu mencintai seseorang karena keahliannya, itu bukan cinta..."

Jujur, gue nggak sependapat. Karena, menurut gue cinta itu terjadi karena ada pemicu yang mampu menimbulkan perasaan itu. Ya salah satunya ketiga hal di quote diatas.

Terakhir, gue pingin ngasih quote tentang apa itu cinta sekaligus pengertiannya menurut pandangan gue.

"Cinta itu adalah bahasa universal tentang perasaan yang tidak bisa ditebak, direncanakan, ataupun diatur."

Keren?

Hahaha, nggak ya kayaknya 😁😁. Ya, intinya gue udah ngasih pandangan secara personal tentang arti cinta itu. Biar kedepannya, kita nggak buru-buru menjudge cinta dengan penyakit sosial menurut mereka.

Cinta itu anugrah. Maka, cinta tidak pernah salah. Karena, jika cinta salah, maka itu bukan cinta.

Wassalamu 'alaikum.

Bye-bye.

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com